Hukum karma dalam ajaran Buddha merupakan petunjuk penting dalam agama. Petunjuk ini begitu luas sehingga membutuhkan penguraian terperinci untuk memahaminya. Secara umum, karma berarti perbuatan.
Dalam ajaran Buddha, karma merupakan hukum kosmis tentang sebab dan akibat yang juga adalah hukum moral lebih ke arah impersonal. Menurut hukumnya, untuk hidup maupun tidak akan muncul oleh sesuatu.
Maksudnya adalah, tidak benar jika sesuatu
dapat muncul dari sebuah ketiadaan atau kekosongan. Maka segala sesuatu yang
ada memiliki sebab yang mendahuluinya. Pernyataan seperti ini juga berhubungan
dengan penjelasan teori relativitas tentang lahirnya alam semesta.
Dalam tradisi Buddhis awam yang dijelaskan melalui
upaya kausalia menjabarkan keyakinan berdasarkan kebenaran Tuhan Yang Maha Esa
sebagai Yang Suci, Mulia, Impersonal dan Agung. Sedangkan dalam kajian mendalam
tentang Dhamma, dijelaskan dengan hukum universal karena dampak relativitas
impersonal.
Hukum karma dalam sisi
Kosmis
Hukum karma dalam ajaran Buddha dapat dilihat
dari dua sisi yaitu sisi kosmis dan moral. salah satunya sisi kosmis. Hukum
dalam sisi kosmis melingkupi alam fisik dan psikis.
Itu berarti, makhluk hidup adalah fenomena
materi. Adanya manusia dan hewan merupakan fenomena relatif. Ini dikarenakan segala
sesuatu di alam semesta ini bersifat muncul, berproses dan lenyap.
Begitu juga dengan alam, terdampak oleh hukum
semsta dengan sifat alamiahnya muncul, berposes dan lenyap. Sama halnya seperti
alam semesta dengan banyak galaksi di sana, serta tata surya tidak terhitung
jumlahnya, turut mengalami hal tersebut.
Yang perlu diperhatikan adalah, walaupun sisi
kosmis demikian, namun itu hanya berupa implikasi dari hukum karma. Yang
selanjutnya paling penting dalam hukum karma adalah sisi moral.
Hukum karma dalam sisi
Moral
Pada sisi moral, hukum karma dalam ajaran
Buddha memegang peranan sebagai petunjuk etika Buddhis. Petunjuk ini tercermin
dengan sangat jelas di dalam semua ajaran yang telah Buddha sampaikan selama
hidupnya.
Karma dari sisi moral lebih menitik beratkan
pada perbuatan manusia melalui tindakan jasmani, pikiran dan ucapan. Perbuatan
tersebut digolongkan sebagai karma bila dilakukan dengan niat atau keinginan
yang benar.
Tindakan tanpa niat sama saja bukan karma.
Perbuatan tersebut tidak menghasilkan dampak moral untuk pelakunya. Karma dalam
sisi moral mengandung nilai etika berpegangan pada kebaikan dan keburukan.
Prinsip landasan hukum karma berupa siapa saja
yang menanam, maka dia akan memetik hasilnya. Apakah hasil tersebut baik atau
tidak, tergantung apa yang sudah ditanam. Jika telah memainkan karma buruk,
pasti akan menderita karena menerima hasil yang buruk pula.
Kamma bukanlah satu ajaran yang membuat manusia
menjadi orang yang lekas berputus-asa, juga bukan ajaran tentang adanya satu
nasib yang sudah ditakdirkan. Memang segala sesuatu yang lampau memengaruhi
keadaan sekarang atau pada saat ini, akan tetapi tidak menentukan seluruhnya,
oleh karena kamma itu meliputi apa yang telah lampau dan keadaan pada saat ini,
dan apa yang telah lampau bersama-sama dengan apa yang terjadi pada saat
sekarang memengaruhi pula hal-hal yang akan datang. Apa yang telah lampau sebenarnya
merupakan dasar di mana hidup yang sekarang ini berlangsung dari satu saat ke
lain saat dan apa yang akan datang masih akan dijalankan. Oleh karena itu, saat
sekarang inilah yang nyata dan ada "di tangan kita" sendiri untuk
digunakan dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu kita harus hati-hati sekali
dengan perbuatan kita, supaya akibatnya senantiasa akan bersifat baik.
Kita hendaknya selalu berbuat baik, yang
bermaksud menolong mahluk-mahluk lain, membuat mahluk-mahluk lain bahagia,
sehingga perbuatan ini akan membawa satu kamma-vipaka (akibat) yang baik dan
memberi kekuatan kepada kita untuk melakukan kamma yang lebih baik lagi. Satu contoh
yang klasik adalah sbb.:
Lemparkanlah batu ke dalam sebuah kolam yang
tenang. Pertama-tama akan terdengar percikan air dan kemudian akan terlihat
lingkaran-lingkaran gelombang. Perhatikanlah bagaimana lingkaran ini makin lama
makin melebar, sehingga menjadi begitu lebar dan halus yang tidak dapat lagi
dilihat oleh mata kita. Ini bukan berarti bahwa gerak tadi telah selesai, sebab
bilamana gerak gelombang yang halus itu mencapai tepi kolam, ia akan
dipantulkan kembali sampai mencapai tempat bekas di mana batu tadi dijatuhkan.
Begitulah semua akibat dari perbuatan kita akan
kembali kepada kita seperti halnya dengan gelombang di kolam yang kembali ke
tempat dimana batu itu dijatuhkan.
Sang Buddha pernah bersabda (Samyutta Nikaya I,
hal. 227) sbb:
"Sesuai dengan benih yang telah ditaburkan
begitulah buah yang akan dipetiknya, pembuat kebaikan akan mendapat kebaikan,
pembuat kejahatan akan memetik kejahatan pula. Tertaburlah olehmu biji-biji
benih dan engkau pulalah yang akan merasakan buah-buah dari padanya".
Segala sesuatu yang datang pada kita, yang
menimpa diri kita, sesungguhnya benar adanya. Bilamana kita mengalami sesuatu
yang membahagiakan, yakinlah bahwa kamma yang telah kita perbuat adalah benar.
Sebaliknya bila ada sesuatu yang menimpa kita dan membuat kita tidak senang,
kamma-vipaka itu menunjukkan bahwa kita telah berbuat suatu kesalahan.
Janganlah sekali-kali dilupakan hendaknya bahwa kamma-vipaka itu senantiasa
benar. Ia tidak mencintai maupun membenci, pun tidak marah dan juga tidak
memihak. Ia adalah hukum alam, yang dipercaya atau tidak dipercaya akan
berlangsung terus.
Karma dalam sisi moral dapat terjadi melalui
tiga cara yiatu melalui pikiran, melalui ucapan dan melalui tindakan badan
jasmani.
Sebagai contoh berikut 10 dampak perbuatan baik
dan 10 dampak perbuatan buruk:
10 Karma Baik:
1.
Gemar
beramal dan bermurah hati akan berakibat dengan diperolehnya kekayaan dalam
kehidupan ini atau kehidupan yang akan datang.
2.
Hidup
bersusila mengakibatkan terlahir kembali dalam keluarga luhur, harmonis yang
keadaannya penuh suka cita dan bahagia.
3.
Hidup
dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang akan berakibat kelairan yang memilki
rupa yang elok, keshatan yang bagus dan berumur panjang.
4.
Berendah
hati, jujur dan memiliki rasa hormat menyebabkan terlahir kembali dalam
keluarga luhur, akan dihormati banyak orang dan memiliki banyak pengikut.
5.
Berbakti
dan penuh ketulusan berbuah dengan diperolehnya banyak penghargaan dari
masyarakat.
6.
Cenderung
untuk membagi kebahagiaan kepada orang lain berbuah dengan terlahir kembali
dalam keadaan berlebih-lebihan dalam banyak hal.
7.
Bersimpati
terhadap kebahagiaan orang lain menyebabkan terlahir dalam lingkungan yang
menggembirakan.
8.
Sering
mendengarkan hal-hal baik, gemar belajar akan berbuah dengan bertambahnya
kebijaksanaan.
9.
Menyebarkan
kebaikan berbuah dengan kelahiran yang memiliki banyak keberuntungan.
10.
Meluruskan
pandangan orang lain berbuah dengan diperkuatnya keyakinan.
10 karma buruk dan akibatnya:
1. Memiliki kecenderungan sadis, bengis
dan kejam akan mengakibatkan pendek umur, berpenyakitan, senantiasa dalam
kesedihan karena terpisah dari keadaan atau orang yang dicintai, dalam hidupnya
senantiasa berada dalam ketakutan,dijauhi banyak orang.
2. Mencuri akibatnya kemiskinan,
dinista dan dihina, harapan dan keinginannya sulit terwujud, penghidupannya
senantiasa tergantung pada orang lain.
3. Bebuat asusila akibatnya mempunyai
banyak musuh, beristeri atau bersuami yang tidak disenangi, terlahir sebagai
pria atau wanita yang memiliki hasrat seks menyimpang.
4. Berdusta akibatnya menjadi sasaran
penghinaan, tidak dipercaya khalayak ramai.
5. Bergunjing akibatnya kehilangan
sahabat-sahabat tanpa alasan yang jelas.
6. Gemar berkata kasar dan kotor
akibatnya terlahir dalam lingkungan yang tidak mendukung.
7. Omong kosong akibatnya akan sering
direndahkan.
8. Terlalu serakah akibatnya tidak
tercapai keinginan yang sangat diharap-harapkan, hidupnya selalu kekuarangan.
9. Menyimpan dendam dan niat jahat,
akibatnya akan terlahir dalam kondisi yang tidak layak.
10. Gemar mabuk, pecandu narkoba, atau
hal hal yang cenderung merusak dirinya sendiri akan terlahir dengan memiliki
kecenderungan kurang bijaksana, kurang cerdas, berpenyakitan, bahkan sebagian
terlahir dalam cacat fisik dan mental.
10 pebuatan baik dan buruk tersebut merupakan
gambaran tentang hukum karma. Beberapa perbuatan lain yang tidak disebutkan
bahkan ada yang mampu menghasilkan akibat terlahir di alam neraka, salah
satunya seperti membunuh ibu dan ayah. Sebaliknya perbuatan seperti memiliki
kepedulian yang tinggi untuk membebaskan penderitaan makhluk lain, sering
memberi kebahagiaan pada mahkluk lain, akan mengakibatkan terlahir kembali di
alam surga.
Cukup sampai disini dulu video kali ini,
mesikupun untuk memahami hukum karma video ini belum cukup menjelaskannya.
Semoga video ini bermanfaat. Sabbe satta
bhavantu sukhitatta semoga semua mahkluk hidup berbahagia.
No comments:
Post a Comment