Setelah bertahun-tahun mengepel lantai,
membersihkan toilet, dan membuang sampah di Columbia University, Gac Filipaj
akhirnya bisa berdiri di atas podium dengan mengenakan toga dan jubah kelulusan
pada Minggu, 13 Mei 2012 kemarin.
Sebagai pengungsi asal negara
bekas Yugoslavia, Gac mencari uang di sekolah Ivy League. Tapi hari Minggu
adalah hari bersejarah karena petugas kebersihan berusia 52 tahun ini kini
memiliki gelar sarjana di bidang Sastra Yunani dan Romawi kuno.
Sebagai seorang karyawan di
Columbia, ia tak perlu membayar biaya pendidikan di kelas-kelas yang
diikutinya. Subjek favoritnya adalah filsuf dan negarawan Romawi Seneca.
"Saya sangat menyukai tulisan-tulisan Seneca karena ditulis dengan spirit
yang sama dengan cara keluarga saya mendidik saya, yaitu tidak mencari
ketenaran dan kekayaan, melainkan memiliki hidup yang sederhana, jujur, dan
terhormat," kata Gac sebagaimana dilansir www.dailymail.com.
Kelulusannya dengan gelar
kehormatan baru bisa diraih setelah melewati bertahun-tahun masa studi,
termasuk di dalamnya "mengonsumsi" bacaan-bacaan dalam bahasa Latin
dan Yunani kuno. "Dia seorang yang terhormat, baik dalam pekerjaan maupun
akademisnya," ujar Peter Awn, Dekan Columbia's School of Genereal Studies
dan profesor di bidang ilmu Islam. "Dia sangat rendah hati dan penuh
syukur, tapi dia seorang yang mampu menentukan masa depannya sendiri."
Gac diterima kerja di Columbia
setelah mempelajari bahasa Inggris terlebih dulu, karena bahasa ibunya adalah
bahasa Albania.
Bagi Gac sendiri, gelar itu merupakan hasil kerja kerasnya belajar
larut malam selama bertahun-tahun di apartemennya di Bronx. Di sana ia baru
bisa membuka buku-bukunya setelah menyelesaikan shift kerjanya dari 14.30-23.00
sebagai "heavy
cleaner"-julukan bagi pekerjaannya. Menjelang masa ujian atau
ketika harus mengerjakan makalah, ia akan begadang setiap malam, lalu keesokan
paginya masuk kelas dan langsung bekerja.
Setelah
meraih sarjana, ambisi Gac adalah mendapat gelar master, dan mungkin doktor di
bidang Sastra Yunani dan Romawi. Suatu hari, ia harap bisa menjadi seorang
dosen, sembari menerjemahkan karya-karya sastra favoritnya ke bahasa Albania.
Untuk saat ini, ia hanya berusaha mencari "pekerjaan yang lebih
baik", mungkin sebagai supervisor petugas kebersihan atau semacamnya, di
Columbia juga jika memang memungkinkan. Luar biasa! (Foto: Dailymail)
Sumber: http://www.andriewongso.com/
No comments:
Post a Comment