Wednesday, May 2, 2012

Phala Kebaikan Hati


Seperti ribuan remaja lainnya, Margaret sedang berusaha mendapatkan suatu pekerjaan. Dia membaca tentang adanya lowongan pekerjaan di sebuah perusahaan dan dia merencanakan untuk pergi ke sana.

Hari itu angin keras dan salju turu dengan deras. Di dalam bis, Margaret melihat ada beberapa gadis yang lebih cantik dan berpakaian lebih baik dari dirinya. Mereka turun dari Bis di tempat yang sama. Rupanya mereka juga ingin melamar pekerjaan di perusahaan itu. “Ya Tuhan,” Margaret berdoa dalam hati, “bantulah saya. Keluarga saya sangat membutuhkan uang.”


Tepat pada saat itu, seorang wanita setengah umur turun dari bis, dan tergelincir jatuh di salju. Gadis-gadis itu melirik ke arahnya sesaat tetapi lalu terus berjalan. Wanita itu kelihatan pusing. Topi, kaca mata dan tasnya tergelatak di kakinya. Untuk beberapa saat Margaret ragu-ragu. Pikirnya, jika dia membantunya, gadis-gadis yang lain itu akan lebih cepat memasukkan lamaran kerja mereka daripada dia. Dia juga merasa bahwa dia juga harus bergegas. Namun tiba-tiba satu kalimat dari ibunya terus menerus bergema dalam pikirannya; “Tanda seorang agamawan sejati adalah perhatian untuk sesama.” Margaret berhenti dan membantu wanita itu berdiri dan memungut semua barang miliknya.

“Bisakah kamu membantu saya pergi ke kantor di depan itu?” pinta wanita itu. “Saya merasa agak gemetar.” Mereka pun berjalan sangat perlahan-lahan menuju kantor perusahaan itu. Ketika mereka sampai di kantor itu, wanita itu berterima kasih kepadanya dan segera masuk ke suatu ruangan.

Beberapa saat kemudian tiba juga gilira Margaret untuk masuk ke ruangan wawancara bagi para pelamar kerja. Margaret dianter ke ruangan manajer. Dan betapa terkejutnya dia, karena sosok pribadi yang duduk di kursi manajer itu tidak lain adalah wanita yang tadi jatuh terpeleset kemudian dituntunnya berjalan.

Wanita itu tersenyum dan berkata kepadanya, “Saya telah menunggumu… Lowongan yang ada adalah pekerjaan sebagai resepsionis. Seorang gadis cerdas yang penuh perhatian seperti kamu, memenuhi syarat untuk pekerjaan itu.”

Sebutir air mata menetes di pipi Margaret. Ia diterima bekerja di kantor perusahaan itu.

No comments:

Post a Comment