Candi Muaro Jambi, merupakan salah satu
peninggalan sejarah dari zaman Kerajaan Sriwijaya yang terdapat di Provinsi
Jambi. Kompleks situs candi kuno Muaro Jambi dikenal sebagai tempat pengajaran
agama Buddha, sekitar seribu tahun lalu. Dalam sumber peninggalan tertulis,
Dinasti Tang di Cina menyebutkan adanya perjalanan pendeta Buddha bernama
I-Tsing pada 672 Masehi untuk memperdalam agama Buddha ke India .
Menurut Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Junus Satrio Atmodjo, dalam perjalanannya, I-Tsing singgah di Sriwijaya. Peristiwa singgahnya I-Tsing tergambar dari Prasasti Karangbirahi yang ditemukan di wilayah Jambi hulu. I-Tsing menceritakan perjalanannya dan menggambarkan keadaan sebuah kolam yang diyakini sama dengan peninggalan yang ditemukan di Muaro Jambi.
Pemimpin spiritual
Pada zaman kerajaan Sriwijaya, disebutkan
jika komplek Candi Muaro Jambi ini merupakan tempat untuk para mahasiswa dari
berbagai Negara menimba ilmu dan ajaran Budha. Bahkan saat itu, kompleh
Percandian Muaro Jambi ini merupakan kampus terluas di Asia Tenggara. Tak
heran, jika saat itu, berbagai mahasiswa dari Myanmar ,
kamboja, srilanka dan bahkan dari India banyak yang berdatangan
kesana.
Kanal-kanal air yang ada di kompek
percandian tersebut dijadikan sebagai alat transportasi dari para mahasiswa dan
masyarakat menuju Sungai Batanghari. Sebab saat itu, transportasi air merupakan
satu-satunya yang paling mudah.
Kawasan komplek Candi Muaro Jambi ini, memiliki luas 2.612 hektare. Candi-candi yang terdapat di wilayah itu adalah Candi Teluk I, Candi Teluk II, Candi Cina, Candi Menapo Cina, Menapo Pelayangan, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedaton dan Candi Koto Mahligai , Menapo Mukti, Menapo Astano dan banyak lagi candi disana, baik yang telah diangkat ke permukaan atau yang masih dalam proses penggalian. Menapo adalah tumpukan batu yang sudah tertimbun.
Kawasan komplek Candi Muaro Jambi ini, memiliki luas 2.612 hektare. Candi-candi yang terdapat di wilayah itu adalah Candi Teluk I, Candi Teluk II, Candi Cina, Candi Menapo Cina, Menapo Pelayangan, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedaton dan Candi Koto Mahligai , Menapo Mukti, Menapo Astano dan banyak lagi candi disana, baik yang telah diangkat ke permukaan atau yang masih dalam proses penggalian. Menapo adalah tumpukan batu yang sudah tertimbun.
Desa Muaro Jambi Kecamatan Muaro Sebo
adalah tempat/lokasi candi Muaro Jambi, terletak 2 km sebelah timur laut kota Jambi atau 20 menit
perjalanan menggunakan kendaraan darat melalui Jembatan Batanghari 2. Dilihat
dari segi arsiteknya, bangunan tersebut merupakan kebudayaan Budhis pada abad
ke IV dan V masehi. Salah satu penemuan arca di Candi Gumpung memperlihatkan
ciri-ciri yang banyak persamaannya dengan arca Prajnaparamita dari zaman
Singosari.
Selain candi, beberapa meter dari candi
telaga tempat pemandian para raja yang dinamakan telaga Rajo. “Konon tempat
tersebut dulunya merupakan tempat pemandian para raja di zaman itu,” jelas Drs.
Fachruddin Saudagar, sejarawan jambi.
Kelompok Candi Tinggi terletak kurang lebih
200 meter timur laut Candi Gumpung. Candi berukuran 75 x 92 meter yang dipagar
sejak tahun 1979-1988. Pintu gerbang utamanya berada disisi timur. Didalam
halaman kelompok Candi Tinggi terdapat sebuah candi Induk dan enam buah Candi
Perwara (penampilan).
Selain itu terdapat sisi lantai bata di
depan candi induk yang memiliki denah berbentuk bujur sangkar ukuran 16 X 16
meter. Setelah dipagar, kini candi Induk memiliki dua teras dan tubuhnya
cendrung mengecil keatas. Lalu ada 6 buah candi lagi yang hanya bagian pondasi
dan sedikit bagian kakinya saja. Sejumlah temuan penting yang dapat ditemukan
dari kelompok Candi Tinggi adalah sebuah potongan benda dari besi dan perunggu,
kaca kuno, pecahan-pecahan arca batu, pecahan-pecahan keramik yang umumnya
alat-ala rumah tangga yang berasal dari china dari abad 9-14 M serta
ratusan bata bertulis, bertanda, serta ratusan bata bercap. Dan huruf
pada bata menunjukkan tertulis huruf Pallawa (Prenagari).
Dikompleks candi Muaro Jambi ini, terdapat
Candi Kembar Batu, letaknya sekitar 250 meter di tenggara Candi Tinggi yang
dibatasi fisik oleh pagar keliling yang berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran yang tidak sama setiap sisinya, namun secara kasar dapat dihitung 64 X
54 meter persegi dan terdapat struktur tiang bangunan yang terbuat dari kayu
dan lantai yang terbuat dari batu bata. Gong Cina pernah ditemukan oleh para
arkeolog. Gong yang berasal dari perunggu beraksara Cina ini disebut-sebut
sebagai gong perang, yang kini tersimpan di Museum Negeri Jambi. Dan ada juga
candi induk,berukuran 11,5 x 11,5 meter berada didepan Candi Perwara
(penampil). Candi Induk ini memiliki tangga pada bagian timurnya.
Kemudian Candi Gedong yang terdiri dari dua
bagian yakni Gedong 1 dan Gedong 2. Keduanya sangat berdekatan lokasinya
sekitar 150 meter. Candi ini terletak sekitar 1.450 meter dari sebelah timur
Candi Kedaton, sama-sama memiliki struktur tangga di sebelah timur. Candi
Gedong 1 sangat unik, dibangunan yang berbentuk bujur sangkar ini banyak
dijumpai temuan lepas purbakala seperti mata uang kepeng dari Cina sebanyak 161
buah, peralatan keagamaan, bata berprofil, bata bertekuk, bata bergores dan
kramik Cina serta gerabah local (tembikar). Sebagian besar uang tersebut dalam
keadaan aus dan sulit dibaca. Sebagian besar hurufnya berasal dari Dinasti Tang
(618-907 M), dinasti Tang selatan (937-976 M), dan dinasti Sung ( 960-1280 M).
Di lokasi Candi Gedong juga terdapat sebuah arca Jagopati ( Arca Prajurit)
Tak kalah menakjubkannya, Sampai awal abad
ke-21 M ini, disitus candi Muaro Jambi telah teridentifikasi kurang lebih 110
bangunan candi yang terdiri dari kurang 39 kelompok candi. Bangunan candi
tersebut adalah peninggalah kerajaan melayu hingga kerajaan Sriwijaya, yang
berlatar belakang kebudayaan melayu budhis. Diperkirakan candi-candi dilokasi
situs sejarah candi Muaro jambi mulai dibangun sejak abad 4 M, salah satu
diantara kelompok candi tersebut adalah Candi Gumpung.
Lokasi kelompok Candi gumpung berada pada
500 meter dikanan mudik sungai Batanghari. Candi Gumpung adalah candi terbesar
kedua setelah candi Kedaton. Candi Gumpung tersusun dari bangunan bata dari
berbagai bentuk dan ukuran. Dan disini pernah ditemukan benda purbakala yang berhasil
di ketemukan oleh para arkeolog. Kelompok Candi Gumpung dibatasi pagar keliling
yang membentuk bujur sangkar yang memiliki ukuran panjang keseluruhan 604,40
meter. Luas keseluruhan areal Candi Gumpung adalah 229,50 m2. Candi Gumpung
memiliki Candi Perwara (penampil) sebanyak 5 buah, yang belum jelas benar
wujudnya, 4 buah gapura dan 2 buah tempat yang diperkirakan bekas kolam.
Gumpung berasal dari penamaan sebuah menapo gumpung dari masyarakat sekitar,
dalam bahasa melayu berarti papak atau patah atau terpotong diatasnya.
Pengamat sejarah Jambi, Drs Fahruddin
Saudagar, mengatakan, sejarah Candi Muarojambi juga harus menjadi warisan
budaya dunia bersama dengan situs candinya.
“Warisan budaya dunia tersebut jangan hanya sebatas situs candinya saja,
tetapi sejarah tentang Candi Muarojambi juga harus dijadikan warisan dunia,
agar satu sama lainnya juga saling melekat,” kata Fahruddin Saudagar,
Saat ini, Candi Muaro Jambi juga semakin
terkenal di Indonesia .
Apalagi berkat diresmikannya candi muaro jambi sebagai kawasan wisata sejara
terpadu oleh Presiden Republik Indonesia ,
Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu. Beberapa pemugaran pun telah
dilakukan BP3 pada candi muaro jambi. Selain terus dilakuannya penggalian di
beberapa titik untuk menemukan arca dan juga situs candi.
Tak hanya di Indonesia saja, tetapi nama Candi
Muaro Jambi juga sudah terkenal hingga luar negeri. Terbukti dengan kedatangan
Duta Besar India ,
dan beberapa orang bhikkhu dari luar negeri. Selain itu, beberapa turis asing pun
ada yang dating untuk membuat film documenter di kawasan tersebut. (red)
Bajotz
ReplyDelete