Bagaimana Dapat Bersatu
di masa Kehidupan-kehidupan Mendatang?
Pada suatu ketika Sang Buddha
berdiam di antara penduduk Bhagga, dekat Sumsumaragiri, di taman Rusa di Hutan
Bhesakala. Suatu pagi Sang Buddha berpakaian, mengambil jubah atas dan mangkuk-Nya,
lalu pergi ke tempat tinggal perumah-tangga Nakulapita.39 Setelah tiba di sana, Beliau duduk di
tempat yang telah disediakan. Perumah tangga Nakulapita dan istrinya Nakulamata
mendekati Sang Buddha. Setelah memberikan hormat, mereka duduk di satu sisi.
Kemudian, perumah tangga Nakulapita berkata kepada Sang Buddha:
“Yang Mulia, sejak istri saya
Nakulamata yang masih muda dibawa ke rumah saya yang pada waktu itu juga masih
muda, saya tidak pernah secara sadar telah menyalahi dia sekalipun di dalam
pikiran, apalagi di dalam tindakan. Yang Mulia, kami berkeinginan untuk tidak
berpisah selama kehidupan ini masih berlangsung dan di dalam kehidupan
mendatang juga.”
Kemudian Nakulamata sang
istri itu berkata kepada Sang Buddha: “Yang Mulia, sejak saya yang pada waktu
itu masih muda dibawa ke rumah suamiku Nakulapita yang masih muda, saya tidak
pernah secara sadar telah menyalahi dia sekalipun di dalam pikiran, apalagi di
dalam tindakan. Yang Mulia, kami berkeinginan untuk tidak berpisah selama
kehidupan ini masih berlangsung dan di dalam kehidupan mendatang juga.”
Kemudian Sang Buddha berkata
demikian: “Perumah tangga, jika suami dan istri ingin tidak berpisah selama
kehidupan ini masih berlangsung dan di dalam kehidupan yang akan datang juga,
mereka harus memiliki keyakinan yang sama, moralitas yang sama, kedermawanan
yang sama, kebijaksaan yang sama; dengan demikian mereka tidak akan berpisah
selama kehidupan ini masih berlangsung dan di dalam kehidupan mendatang juga.”
Bila keduanya memiliki keyakinan dan kedermawanan,
Memiliki pengendalian diri, menjalani kehidupan yang benar,
Mereka datang bersama sebagai suami dan istri,
Penuh cinta kasih satu sama lain.
Bila keduanya memiliki keyakinan dan kedermawanan,
Memiliki pengendalian diri, menjalani kehidupan yang benar,
Mereka datang bersama sebagai suami dan istri,
Penuh cinta kasih satu sama lain.
Banyak berkah datang kepada
mereka,
Mereka hidup bersama di dalam kebahagiaan,
Musuh-musuh mereka dibiarkan merana,
Bila keduanya setara moralitasnya.
Mereka hidup bersama di dalam kebahagiaan,
Musuh-musuh mereka dibiarkan merana,
Bila keduanya setara moralitasnya.
Setelah hidup sesuai Dhamma
di dunia ini,
Setara dalam moralitas dan ketaatan,
Mereka bersuka-cita di alam dewa setelah kematian,
Menikmati kebahagiaan yang melimpah. (Anggutara Nikaya kelompok IV)
Setara dalam moralitas dan ketaatan,
Mereka bersuka-cita di alam dewa setelah kematian,
Menikmati kebahagiaan yang melimpah. (Anggutara Nikaya kelompok IV)
No comments:
Post a Comment