Relik dalam agama Buddha disebut juga Saririka Dhatu. Istilah ini terdiri dari dua kata yaitu: 'Saririka' yang artinya jasmani dan 'Dhatu' yang artinya susunan. Jadi Relik sebenarnya merupakan sisa jasmani dari seseorang yang dipercaya telah mencapai tingkat tertinggi dalam pelaksanaan Ajaran Sang Buddha Gotama. Relik ini bisa merupakan rambut, gigi, kuku, bulu, tulang maupun abus sisa kremasi.
Relik merupakan suatu realita yang tidak mudah untuk didefinisikan serta sulit dipahami oleh alam pemikiran manusia nan terbatas.
Bagaimana terjadinya Relik?
Para pelaksana Buddha Dharma yang tekun dalam mempelajari dan melaksanakan Dharma, khususnya dengna melatih meditasi, mereka akan menggunakan energ pikirannya secara maksimal untuk berkonsentrasi. Akibanya, energi pikiran murni yang mereka pancarkan itu terserap oleh bagian-bagian tubuhnya sendiri. Selama bertahun-tahun tubuhnya diliputi oleh energi pikiran yang dahsyat ini. Karena itulah, ketika mereka meninggal dunia, beberapa bagian tubuhnya yang telah banyak menyerap energi ini menjadi berubah bentuk, mengkristal. Inilah yang disebut Relik.
Para pelaksana Buddha Dharma yang tekun dalam mempelajari dan melaksanakan Dharma, khususnya dengna melatih meditasi, mereka akan menggunakan energ pikirannya secara maksimal untuk berkonsentrasi. Akibanya, energi pikiran murni yang mereka pancarkan itu terserap oleh bagian-bagian tubuhnya sendiri. Selama bertahun-tahun tubuhnya diliputi oleh energi pikiran yang dahsyat ini. Karena itulah, ketika mereka meninggal dunia, beberapa bagian tubuhnya yang telah banyak menyerap energi ini menjadi berubah bentuk, mengkristal. Inilah yang disebut Relik.
Apakah kelebihan Relik?
Relik, memiliki kekuatan yang sulit untuk diterangkan secara logika pada saat ini. Kekutan Relik juga sulit dicarikan tandingannya. Telah banyak dialami oleh para pemiliknya baha butiran Relik bisa tumbuh lebih besar, warnanya bisa berubah lebih transparan bahkan bisa seperti berlian, bisa bertambah jumlahnya dan bahkan bisa lenyap sama sekali.
Relik, memiliki kekuatan yang sulit untuk diterangkan secara logika pada saat ini. Kekutan Relik juga sulit dicarikan tandingannya. Telah banyak dialami oleh para pemiliknya baha butiran Relik bisa tumbuh lebih besar, warnanya bisa berubah lebih transparan bahkan bisa seperti berlian, bisa bertambah jumlahnya dan bahkan bisa lenyap sama sekali.
Relik yang memiliki energi positif dan suci dipuja oleh para dewa dan manusia. Banyak orang berkeyakinan bahwa dengan memiliki Relik, maka gelombang pancaran energinya akan memberikan kondisi karma baiknya berbuah dalam bentuk lebih mudah memperoleh kesuksesan, kemakmuran, kesembuhan untuk segala penyakit, keselamatan, keseimbangnan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kebijaksanaan, kebajikan, persaudaraan, kesabaran dengan tekad dan sesuai dengan karmanya masing-masing serta berbagai bentuk kebahagiaan lainnya yang tak terhingga.
Bagaimana mengetahui kekuatan Relik?
Seseorang ang mempunyai ketajaman bathin tentunya akan dapat merasakan getaran energi yang terpancar dari butir relik, bahkan ia pun akan dapat melihat dalam bathinnya cahaya terang Relik tersebut sesuai dengan sifat pancaran energinya.
Seseorang ang mempunyai ketajaman bathin tentunya akan dapat merasakan getaran energi yang terpancar dari butir relik, bahkan ia pun akan dapat melihat dalam bathinnya cahaya terang Relik tersebut sesuai dengan sifat pancaran energinya.
Cara menghormati Relik
Umat yang ingin memberikan rasa hormatnya kepada benda peninggalan orang suci ini dapat menaburkan bunga (jenis bunga yang disarankan adalah bunga melati) atau beranjali sambil bertekad sesuai dengan keinginannya atau berdoa: "Semoga semua makhluk hidup berbahagia". Masa sekarang ini juga dikenal adanya Parita Relik untuk menghormati Relik dan Paritta untuk mengundang Relik yang dapat dipanjatkan sesuai dengan keperluan.
Umat yang ingin memberikan rasa hormatnya kepada benda peninggalan orang suci ini dapat menaburkan bunga (jenis bunga yang disarankan adalah bunga melati) atau beranjali sambil bertekad sesuai dengan keinginannya atau berdoa: "Semoga semua makhluk hidup berbahagia". Masa sekarang ini juga dikenal adanya Parita Relik untuk menghormati Relik dan Paritta untuk mengundang Relik yang dapat dipanjatkan sesuai dengan keperluan.
Parita Relik
Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhasa. (3x)
Aham Vandami Dhatuyo,
Aham Vandami Sabbaso,
Buddhang Dhammang Sanghang,
Evang Dhatuyo Chatari Sa Samma,
Danta. kesa, loma, nakhagi,
chak ahang vandami dhatuyo.
Menghormaat Relik yang ada di alam semesta
Demikian juga relik para suci yang lain.
Buddha Dhamma Sangha
Yang kita hormati ada 4 hal yaitu:
Gigi, Rambut, bulu, kuku,
semua itu yang kami hormati.
Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhasa. (3x)
Aham Vandami Dhatuyo,
Aham Vandami Sabbaso,
Buddhang Dhammang Sanghang,
Evang Dhatuyo Chatari Sa Samma,
Danta. kesa, loma, nakhagi,
chak ahang vandami dhatuyo.
Menghormaat Relik yang ada di alam semesta
Demikian juga relik para suci yang lain.
Buddha Dhamma Sangha
Yang kita hormati ada 4 hal yaitu:
Gigi, Rambut, bulu, kuku,
semua itu yang kami hormati.
No comments:
Post a Comment